Pages

Rabu, 17 Maret 2010

Saat-saat Istimewa Dikabulkannya Doa

1. Pada sepertiga malam saat orang-orang terlelap dalam tidurnya

Rasulullah SAW bersabda:
"Rabb (Tuhan) kita turun di setiap malam ke langit yang terendah, yaitu saat
sepertiga malam terakhir, maka Dia berfirman : Siapa yang berdoa kepadaKu
maka Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya,
dan siapa yang meminta ampun kepadaKu maka Aku ampunkan untuknya". (HR.
Al-Bukhari no. 1145, 6321 dan Muslim no. 758).

2. Waktu antara adzan dan iqamah, saat menunggu shalat berjama'ah


Sayangnya waktu mustajab ini sering disalahgunakan sebagian umat Islam yang
kurang mengerti sunnah atau oleh orang yang kurang menghargai sunnah,
sehingga diisi dengan hal-hal yang tidak baik dan tidak dianjurkan Islam,
membicarakan urusan dunia, atau hal-hal lain yang tidak bernilai ibadah.
Hal-hal semacam ini sangat merugikan pelakunya karena tidak mengikuti sunnah
Nabi SAW dengan sempurna.

Rasulullah SAW bersabda:
"Doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqamah, maka berdoalah!" (HR. Ahmad
dan Ibnu Hibban, shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan menurut
Al-Arnauth dalam Jami'ul Ushul).
Juga berdasarkan hadits Abdullah bin Amr Ibnul Ash RA, bahwa
ada seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya para muadzin
itu telah mengungguli kita", maka Rasulullah SAW
bersabda: "Ucap-kanlah seperti apa yang diucapkan oleh para muadzin itu dan
jika kamu selesai (menjawab), maka memohonlah, kamu pasti diberi." (HR. Abu
Dawud dan Ibnu Hibban, di-hasan-kan oleh Al-Arnauth dan Al-Albani).

3. Setelah shalat fardlu. Yaitu setelah melaksanakan shalat-shalat wajib
yang lima waktu, termasuk sehabis shalat Jum'at


Berdasarkan hadits Umamah Al-Bahili, ia berkata : "Rasulullah
SAW ditanya tentang doa apa yang paling didengar
(oleh Allah), maka beliau bersabda:
"Tengah malam terakhir dan setelah shalat-shalat yang diwajibkan." (HR.
At-Tirmidzi, ia berkata: hadist ini hasan).
Karena itu Imam Syafi'i dan para pengikutnya berkata, dianjurkan bagi imam
dan makmumnya serta orang-orang yang shalat sendirian memper-banyak dzkir,
wirid dan doa setelah selesai shalat fardhu. Dan dianjurkan membaca dengan
pelan, kecuali jika makmum belum mengerti maka imam boleh mengeraskan agar
makmum menirukan. Setelah mereka mengerti, maka semua kembali pada hukum
semula yaitu sirri (samar-samar). (Syarh Muhadzdzab, III/487).

4. Pada waktu-waktu khusus, tetapi tidak diketahui dengan pasti
batasan-batasannya. yaitu sesaat di setiap malam dan sesaat setiap hari
Jum'at.


Hal ini berdasarkan hadist Jabir RA, ia berkata: Saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya di malam hari ada satu saat (yang mustajab), tidak ada seorang
muslim pun yang bertepatan pada waktu itu meminta kepada Allah kebaikan
urusan dunia dan akhirat melainkan Allah pasti memberi kepadanya." (HR.
Muslim).
Hadits Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah menyebut hari Jum'at, beliau bersabda:
"Di dalamnya ada satu saat (yang mustajab) tidaklah seorang hamba muslim
yang kebetulan waktu itu sedang mendirikan shalat (atau menunggu shalat) dan
memohon kepada Allah sesuatu (hajat) melain-kan Allah pasti mengabulkan
permo-honannya." dan Nabi mengisyaratkan dengan tangannya akan sedikitnya
saat mustajab itu. (HR. Al-Bukhari).
Di dalam hadist Muslim dan Abu Dawud dijelaskan:
"Yaitu waktu antara duduknya imam (khatib) sampai selesainya shalat
(Jum'at)". Inilah riwayat yang paling shahih dalam hal ini. Sedangkan dalam
hadist Abu Dawud yang lain Nabi memerintahkan agar kita mencarinya di akhir
waktu Ashar.
An-Nawawi rahimmahullah menjelaskan bahwa para ulama berselisih dalam
menentukan saat ijabah ini menjadi sebelas pendapat. Yang benar-benar saat
ijabah adalah di antara mulai naiknya khatib ke atas mimbar sampai
selesainya imam dari shalat Jum'at. Hal ini berdasarkan hadist yang sangat
jelas dalam riwayat Muslim di atas.


5. Pada saat turun hujan


Dari Sahl bin Saad dari Nabi saw. bersabda: “Dan ketika hujan turun.”

6. Pada saat jihad fii sabiililaah (berperang di jalan Allah Ta’ala)

Dari Sahl bin Saad, dari Nabi saw. bersabda: “Dua keadaan yang tidak tertolak atau sedikit sekali tertotak; doa ketika adzan dan doa ketika berkecamuk perang.”

7. Suatu waktu pada hari Jum’at (ba’da Ashar di hari Jum’at atau juga waktu antara khutbah dan shalat)

Rasulullah saw. bersabda: “Hari Jum’at 12 jam tiadalah seorang muslim yang meminta kepada Allah sesuatu, kecuali pasti Allah akan memberinya. Maka carilah waktu itu di akhir waktu bakda shalat Ashar.”

8. Ketika bersujud (dalam shalat)

Riwayat imam Muslim bahwa dari Abu Hurairah ra, menyatakan bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Seorang hamba sangat dekat dengan Tuhan-nya saat ia sujud. Karena itu perbanyaklah berdoa saati itu ,”

9. Jika tidur dalam keadaan suci, lalu bangun pada malam hari, kemudian membaca doa yang ma’-tsur

10. Doa ketika ditimpa musibah

11. Doa seorang muslim untuk sadudaranya sesama muslim tanpa sepengetahuannya

Dalam riwayat Imam Muslim dari Abu Darda’ berkata: “Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang berdoa bagi saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu, kecuali Malaikat berkata, bagimu seperti apa yang kamu doakan untuk saudaramu.” Dalam kesempatan yang lain Rasulullah saw. bersabda: “Doa seorang al-akh bagi saudaranya tanpa sepengetahuan dirinya tidak tertolak.”

12. Doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka


13. Doa setelah berwudhu

14. Doa pada bulan Ramadhan

15. Doa yang dipanjatkan setelah memanjatkan pujian dan sanjungan kepada Allah serta shalawat dan sanjungan atas Nabi ketika tasyahud akhir

16. Doa keburukan dari orang yang dizhalimi (dianiaya)

17. Doa kebaikan dari orang tua untuk anaknya dan doa keburukan orang tua atas anaknya

18. Doa orang yang sedang melakukan perjalanan (musafir)

19. Doa orang yang benar-benar dalam keadaan terjepit

20. Doa anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya

21. Ketika minum air zazm-zam disertai dedngan niat yang tulus

Sumber: Dari berbagai telaah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan Link Sobat Disini